Implementasi Budaya Religius Berorientasi pada Pola Pembelajaran Merdeka di SMPN 13 Malang
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Di SMPN 13 Malang mengadakan kegiatan keputrian, khususnya untuk siswa perempuan, untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang masalah perempuan dan keterampilan perempuan. Wawancara, observasi, dan dokumentasi adalah metode pengumpulan data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koordinator perempuan berkomunikasi dengan pemateri tentang kesiapan guru perempuan, menetapkan bahan, dan mengatur jadwal. Kegiatan guru perempuan pertama menyampaikan informasi melalui pusat audio dan lokasi di setiap kelas. Guru kemudian membuka kegiatan dan menjelaskan materi atau materi. Siswa kemudian berlatih sesuai dengan penjelasan guru. Setelah plating selesai, guru menilai dan menentukan pemenang. Untuk menilai kegiatan keputrian, guru menggunakan alat evaluasi non-instrumen, yaitu pengamatan atau observasi yang dilakukan oleh guru untuk mengevaluasi tingkat pemahaman siswa dan perilaku terkait keterampilan sebelum dan sesudah.