STUDI TAFSIR KONTEMPORER: TELAAH BUKU “ ALQUR’AN KITAB SASTRA TERBESAR”
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Artikel ini merupakan telaah kritis dari sebuah buku yang berjudul “Alqur’an Kitab Sastra Terbesar” yang merupakan edisi Bahasa Indonesia dari disertasi berbahasa Jerman yang diajukan M. Nur Khalis Setiawan untuk meraih gelar doktor di Orientalisches Seminar der Rheinischen Friendrich- Wilhelms Bonn, Jerman. Judul aslinya “Akar Sejarah Metode Sastra Dalam Tradisi Islam” diterbitkan oleh Penerbit elSAQ, tahun 2005, dengan jumlah halaman 336. Melalui penedekatan historis, penulis buku ini menyimpulkan bahwa metode susastra mempunyai stadium embrional dari tafsir klasik untuk menunjukkan tesis yang dibangun al-Khuli memiliki mata rantai keterkaitan denagn pemikiran-pemikiran yang ada dalam khazanah intlektual klasik. Kelebihan buku ini terlihat dari kemampuan penulis menemukan sejumlah leteratur dalam mencari fakta historis penggunaan metode susatra dalam karya-karya ulama abad kedua dan ketiga hijriyah, walaupun disisi lain penulis tidak menampilkan pendapat para intlektual yang kontra terhadap wacana bahwa studi alqur’an bisa disejajarkan dengan teks satra lainnya. Lebih jauh, buku ini menjadi buku yang kontroversi mengingat penolakan terhadap wacana tektualitas alqur’an masih hangat diperbincangkan karena dinilai bagian dari upaya liberalisasi studi Alqur’an oleh sebagian kalngan Muslim