SISTEM PENDIDIKAN PESANTREN TRADISIONAL DI PESANTREN BUNTET PADA MASA KEPEMIMPINAN KH. ABDULLAH ABBAS

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Moh. Khuailid

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang lembaga pendidikan Islam tradisional di Indonesia, yaitu pesantren dengan menfokuskan kajian pada nilai-nilai fundamental pendidikan pesantren yang membentuk pola tersendiri dengan memilih obyek penelitian di Pondok Buntet Pesantren Cirebon. Studi ini bukan hanya penelitian kepustakaan dan bukan pula kegiatan penelitian lapangan, tetapi merupakan gabungan antara keduanya. Dalam studi ini, telaah pustaka penulis lakukan sejak awal ketika hendak menentukan topik yang akan menjadi fokus kajian dan ketika hendak melakukan analisis terhadap data yang diperoleh dari lapangan. Kegiatan ini juga dilakukan untuk memperoleh data yang bersumber dari kepustakaan. Sedangkan penelitian lapangan diawali dengan kegiatan penjajakan, untuk mengetahui relevansi antara obyek yang hendak di teliti dengan permasalahan studi ini. Studi inimenyimpulkan bahwa secara periodisasi, sistem dan bentuk pendidikan yang ada di Pondok Pesantren Buntet secara terus menerus mengalami perubahan. Pada periode I (1758-1782) dan Periode II (1782-1824) pendidikan yang ada masih bersifat “lembaga sosial keagamaan” dalam bentuk madrasah masjid majlis ta’lim; Periode III (1824-1910) mulai meningkat menjadi pondok tradisional. Disebut pondok, karena sudah tersedia beberapa kamar pondokan bagi santri muqim; disebut pondok tradisional, karena sudah terjadi proses pendidikan yaitu kiyai di samping mengajarkan dasar-dasar al-quran dan beberapa kitab kuning dengan metoda sorogan dan bandongannya, juga tetap membina masyarakat melalui majlis taklimnya. Periode IV (1910-1946) Pondok Pesantren Buntet dapat dilkategorikan sebagai pondok pesantren tradisional, karena telah dibuka dua lembaga pendidikan sekolah, walaupun masih bersifat dasar keagamaan, yaitu MWB  dan MWI, yang dalam pembelajarannya telah terbentuk sistem kependidikan. Pondok Pesantren Buntet mengawali era baru yaitu pada periode V (1946-1979) ketika dipimpin KH. Mustahdi. Beliau, telah membuka beberapa lembaga pendidikan seperti MTs, PGA, Madrasah Aliyah bahkan IAIN Cabang Jakarta.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##