MANAJEMEN PENDIDIKAN KREATIF PESANTREN DALAM MENUMBUHKAN SOFT SKILL SANTRI PESANTREN ASSALAFIE BABAKAN CIWARINGIN CIREBON
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Abstrak
Proses pendidikan pada sebuah lembaga pendidikan termasuk Pesantren, Selain dibekali dengan kecerdasan intelektual di ranah ilmu agama dan pendidikan Pesantren, para Santri juga perlu dibekali kreativitas (soft skill) agar para Santri siap dalam mengawal dan menghadapi perkembangan zaman. Karena dapat dikatakan bahwa kreativitas menjadi nilai tambah untuk para Santri dalam belajar, dan juga bisa untuk menumbuhkan kepribadian Santri yang multitalent. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. peneliti mengumpulkan data deskripsi mengenai kegiatan atau perilaku subyek yang diteliti, baik persepsinya maupun pendapatnya serta aspek-aspek lain yang relevan yang diperoleh melalui berbagai kegiatan seperti wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Menelaah dari berbagai ulasan, bahwa Pesantren Assalafie memiliki manajemen pendidikan kreatif yang mencakup banyak aspek, baik itu aspek kesenian yang bersinggungan dengan keagamaan, atau bahkan kesenian murni. aplikasi manajemen pendidikan kreatif di Bakreas berbasis pada berbagai teori, untuk kemudian dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan kearifan lokal dan kebutuhan Pesantren. Perencanaan model pembelajaran dalam Bakreas tentunya disesuaikan dengan kebutuhan setiap cabang, serta jumlah peserta juga mempengaruhi bagaimana model yang akan diterapkan. Peneliti membagi implikasi menjadi dua : pertama implikasi internal yakni Santri tidak hanya saja mampu dalam hal keagamaan. Dan kedua eksternal yakni diniatkan sebagai pengembangan soft skill Santri, juga diniatkan sebagai media dakwah syiar Islam melalui kesenian. Pendidikan Kreatif yang diterapkan di Pesantren Assalafie ini cukup baik, dengan beberapa cabang kreativitas yang dimiliki sangat membantu para Santri dalam menumbuhkan soft skill dan mengembangkan minat dan bakat untuk menghasilkan sebuah ide, gagasan maupun karya. Dalam pelaksanaanya yang relatif singkat yakni satu minggu satu kali namun terbukti dengan beberapa banyak karya yang dihasilkan, baik karya yang dimunculkan bentuk kecil maupun karya yang dalam bentuk besar atau pernah bersaing dengan karya-karya yang sudah terkenal. Karena dalam pelaksanaanya selalu mengedepankan profesionalisme sehingga para Santri yang mengikuti pun dituntut untuk totalitas.