KEPEMIMPINAN INABAH DALAM MENINGKATKAN PERAN PELAYANAN TERHADAP KORBAN NAPZA MELALUI TAREKAT QODIRIYAH NAQSABANDIYAH
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh telah terjadinya penurunan peminat korban NAPZA di setiap Inabah Suryalaya, sementara faktanya korban NAPZA setiap tahunnya semakin meningkat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu penelitian empirik yang datanya dikumpulkan dan disajikan bukan dalam bentuk angka-angka, tetapi dalam bentuk naratif. Dalam penelitian kualitatif, peneliti ialah sebagai instrument kunci. Data dikumpulkan dengan melalui Triangulasi yang meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan dalam meningkatkan peran pelayanan terhadap korban NAPZA di Pondok Pesantren Suryalaya adalah kombinasi antara gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya pendelegasian, dengan tipe kepemimpinan otoriter, kharismatik dan pendelegasian (laissez faire). Strategi kepemimpinan dalam meningkatkan peran pelayanan terhadap korban NAPZA ialah dengan mensosialisasikan visi, misi, tujuan dan sasaran Pondok Pesantren Inabah Suryalaya, merumuskan berbagai kebijakan pesantren, melaksanakan pembinaan berdasarkan pada kurikulum TQN Inabah secara konsisten dan kontinyu, serta melaksanakan program-program pendukung TQN. Metode yang dikembangkan di Inabah ialah metode TQN dengan menjalankan tiga amalan pokok TQN yaitu shalat, dzikir dan Talqin. Dalam hal kendala dan dukungan, Yayasan Serba Bakti memiliki dukungan yang sangat kuat baik itu dari pemerintah, masyarakat maupun dari keluarga Anak Bina. Selain daripada itu Yayasan Serba Bakti juga memiliki kebijakan-kebijakan serta program-program penunjang lainnya yang bersinergi satu sama lain.