FUNGSI PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERJUANGAN DAKWAH RASULULLAH SAW
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Persefektif dakwah Islamiyah output dari pelaksanaan pendidikan khususnya di Indonesia masih belum mencapai sasaran sebagai manusia yang seutuhnya. Pendidikan diproyeksikan untuk selalu mengemban nilai spritual, moral, intelektual, nilai profesional yang Islami. Atau dalam tataran praktis adalah menjadikan manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat jasmani dan rohani, berilmu, cakap. kreatif, mandiri. Dalam persefektif sejarah, Rasulullah SAW berdakwah dengan memperhatikan fungsi pendidikan Islam, beliau bertindak sebagai guru, sebagai karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu pendidikan Islam harus menghasilkan manusia yang beriman. berpengetahuan dan berketarmpilan dengan senantiasa memodifikasi diri agar sesuai dan sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Hanya pendidikan yang megemban tugas ganda secara proporsional yang mampu mewujudkan kejayaan peradaban secara hakiki. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi pendidikan Islam dalam perjuangan dakwah Rasulullah SAW. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dalam bentuk penelitian kepustakaan (library research). Hal ini didasarkan pada ungkapan “Penelitian kepustakaan bertujuan untuk mengumpulkan data dengan bantuan bermacam-macam material yang di dapat di ruang kepustakaan, seperti buku, majalah dan sebagainya. Berdasarkan hasil kajian bahwa : 1) Metode pendidikan Rasulullah SAW dalam perspektif dakwah, yaitu metode amtsal, kisah dalam bahasa Al-Qur'an bermakna sejarah (tarikh) yaitu peristiwa-peristiwa yang pernah terjadi di zaman dahulu, metode ibrah, metode Targhib-Tarhib, metode keteladanan Fungsi pendidikan Islam dalam perjuangan dakwah Rasulullah SAW, yaitu agama Islam dapat mendorong terbentuknya iman yang kuat terhadap Allah SWT, dan mendorong tumbuhnya semangat untuk mengolah alam sekitar sebagai anugrah Allah SWT, kepada manusia, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap masyarakat dan negara, serta mendorong untuk mensyukuri nikmat Allah SWT dan pembinaan akhlak. Secara substansial pembinaan akhlak memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mempelajari dan mempraktikkan akidahnya dalam bentuk pembiasaan untuk melakukan akhlak terpuji dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari. Dengan demikian fungsi Pendidikan Agama Islam dalam pembinaan akhlak adalah pendidikan yang membentuk akhlak, yaitu merupakan suatu pembinaan sebagai perwujudan pembentukan mental atau jiwa.