Analisis HOTS (High Order Thinking Skills) pada Soal Ujian Akhir Semester di MA Nahdlatul Ulama Putri Buntet Pesantren
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Kegiatan belajar mengajar merupakan proses bertukar informasi dan pengetahuan antara guru dan siswa. Tujuan pembelajaran dapat diketahui dengan melakukan evaluasi. High Order Thinking Skills atau HOTS adalah tes sumatif. Ada 10 lembar ujian yang memiliki 45 butir soal dan 2 lembar ujian yang memiliki 50 butir soal. Untuk mengetahui kategori tingkat HOTS lembar soal, penulis memberikan skor masing-masing soal berdasarkan narasi dan instruksi kemudian memberikan skor berdasarkan menurut enam level berpikir HOTS berdasarkan lembar ujian soal. Oleh karena itu, penulis tertarik menelaah lebih lanjut kualitas instrumen soal yang digunakan untuk pelaksanaan UAS di MA Nahdlatul Ulama Buntet Pesantren dilihat dari kategori kemampuan berpikir dalam kerangka taksonomi kognitif Bloom dan HOTS. Tujuannya untuk mengetahui soal UAS yang digunakan sudah bisa mengukur dan mengevaluasi kemampuan siswa atau belum. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif deskriptif. Yaitu dengan cara menggambarkan secara umum fakta-fakta yang ditemukan, kemudian dianalisis berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, dengan tujuan memperoleh jawaban dari permasalahan yang diteliti. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa 75 persen dari 550 butir rendah dan 25 persen sisanya sangat rendah. Artinya, lembar ujian soal di MANU Putri Buntet Pesantren masih belum memiliki tingkat kategori yang cukup. Selain itu, apabila dilihat berdasarkan enam level berpikir dalam teori HOTS, lembar ujian soal MANU Putri Buntet Pesantren sebagian besar hanya pada tahapan mengingat (remembering) dan memahami (understanding), sedikit menerapkan dan menganalisis (analyzing), dan sangat jarang pada level mengevaluasi (evaluating) dan mengkreasi (creating).