Pendidikan Inklusi : Persepsi dan Implementasi Guru Bimbingan Konseling di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta

##plugins.themes.academic_pro.article.main##

Ahmad Fasya Alfayyadl

Abstract

Pendidikan inklusi merupakan model pendidikan yang menjadi fasilitas bagi siswa anak berkebutuhan khusus  (ABK) untuk dapat mengikuti kegiatan pembelajaran secara bersama dengan siswa non ABK di sekolah dan kelas regular. Dalam dunia pendidikan guru bimbingan dan konseling (BK) memiliki peran penting dalam mensukseskan kegiatan di sekolah. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian terkait persepsi dan implementasi guru BK terhadap pendidikan inklusi. Tujuannya agar dapat dipahami sejauh mana pandangan guru BK terhadap pendidikan inklusi serta mengetahui implementasi yang dilakukan guru BK dalam penyelenggaraan pendidikan inklusi. Metode penelitian yang dilakukan yakni dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Subjek penelitiannya yakni satu guru BK serta satu guru pendamping khusus (GPK). Penelitian dilakukan di SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta. Teknik pengumpulan data dengan cara dokumentasi dan wawancara mendalam. Hasil yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan ialah guru BK dari sekolah tersebut memiliki persepsi yang baik terhadap pendidikan inklusi, bahkan sudah memahami terkait konsep dasar ABK dan Pendidikan inklusi. Namun, dalam implementasinya, guru BK tidak terlalu berperan penting, karena segala yang berhubungan dengan siswa ABK dan pendidikan inklusi menjadi tugas dari GPK, guru BK hanya membantu GPK dalam hal tersebut.

##plugins.themes.academic_pro.article.details##

Author Biography

Ahmad Fasya Alfayyadl, STIT Buntet Pesantren Cirebon

Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI) STIT Buntet Pesantren Cirebon