Tamtin

Pelatihan Pengurusan Jenazah Bagi Remaja Buntet Pesantren

Ahmad Alamuddin Yasin — Wed, 05 Jul 2023 00:00:00 +0000

Sebagai wilayah yang dibilang cukup pesat dalam mengembangkan ilmu agama, Buntet Pesantren membentuk tim dalam pemandian jenazah di setiap blok. Buntet Pesantren memiliki 5 blok, yaitu: kulon, kidul, tengah, wetan, sebrang. Namun, dalam mengurusi jenazah, belum ditemukan pengurus yang muda. Pengurusan tersebut hanya mengandalkan beberapa orang yang sudah tua. Tujuan diadakan pelatihan adalah agar setiap blok memiliki tenaga ahli untuk mengurusi jenazah dan tidak hanya mengandalkan pada tenaga perorangan saja. Metode dalam pelatihan jenazah ini dengan cara penjelasan materi terkait hukum mengurus jenazah, hukum memandikan jenazah, hukum mengkafani jenazah, hukum mensholati jenazah dan hukum mengubur jenazah. Dari hasil evaluasi pengabdi, semua peserta cukup baik dalam memahami dan mempraktikkan pengurusan jenazah. Para peserta masih memerlukan lebih banyak pengalaman dan pemahaman lebih mendalam.

Dampak Program Keluarga Harapan (PKH) Terhadap Peningkatan Ekonomi Rumah Tangga Miskin di Indonesia

Dede Al Mustaqim & Alfiyah Makarrim — Wed, 05 Jul 2023 16:48:36 +0000

The Family Hope Program (PKH) is an Indonesian government program aimed at reducing poverty by providing assistance to poor households registered in the program. This research aims to examine the impact of PKH on the economic improvement of poor households in Indonesia. The research method used is descriptive research with a qualitative approach. Data was obtained from questionnaires and in-depth interviews with PKH aid recipients. The results of the study show that PKH has a significant positive impact on the increase in income and expenditure of poor households. Factors that influence the economic improvement of poor households through PKH include level of education, number of family members, and participation in training activities provided by the program. In conclusion, PKH is effective in improving the economic situation of poor households in Indonesia and needs to be strengthened through increased participation and access to quality training.

Program Bimbingan Belajar Pengabdian Masyarakat Santri Al-Murtadlo Buntet Pesantren

Fahad Achmad Sadat — Wed, 05 Jul 2023 16:49:07 +0000

Pendidikan memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu membentuk individu dengan sikap sosial yang baik, kemampuan bekerja sama dengan lingkungan, dan mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompok. Dalam mencapai tujuan tersebut, santri sebagai peserta pendidikan dapat diarahkan melalui pendidikan formal dan informal, yang pada dasarnya bertujuan untuk memberikan bimbingan kepada mereka agar prestasi belajar meningkat. Bimbingan ini mencakup berbagai aspek, termasuk kemampuan menulis, menghafal, memotivasi santri, dan mendukung prestasi akademik. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menggambarkan pengaruh pelaksanaan bimbingan belajar terhadap prestasi belajar santri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipatif, wawancara, dan analisis dokumentasi. Program bimbingan belajar diadakan secara terjadwal dan melibatkan sekelompok pengajar yang ahli di bidangnya. Santri yang mengikuti program ini diberikan materi tambahan, latihan soal, dan pengawasan langsung dari pengajar. Evaluasi dilakukan melalui tes periodik dan pemantauan perkembangan akademik santri.

Peningkatan Resiliensi Masyarakat Desa di Cirebon Terhadap Ekstremisme Melalui Pendekatan Seni dan Budaya

Agung Firmansyah — Wed, 05 Jul 2023 16:49:33 +0000

Ekstremisme menjadi permasalahan yang mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam kaitannya dengan seringnya terjadi aksi bom bunuh diri dan upaya aksi serupa. Pemangku kebijakan dan organisasi masyarakat (CSO) bekerja sama untuk membangun resiliensi masyarakat terhadap ekstremisme dengan berbagai cara. Salah satu organisasi yang terlibat aktif dalam upaya ini adalah Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon. LESBUMI menggunakan pendekatan seni dan budaya untuk membangun resiliensi tersebut, dengan cara menanamkan pesan-pesan toleransi dan pemahaman gender dalam pementasan seni tradisional, serta melakukan advokasi dalam penyusunan Peraturan Desa tentang Perlindungan dan Pelestarian Seni dan Tradisi. Peraturan tersebut mencakup strategi yang berkelanjutan yang didasarkan pada semangat toleransi dan keragaman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Partisipan yang terlibat meliputi perwakilan dari pemerintah desa, pelaku seni, karang taruna, dan tokoh perempuan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya seni dan budaya sebagai instrumen untuk mengampanyekan toleransi dan keberagaman dapat dikembangkan melalui perencanaan strategis yang terdapat dalam peraturan desa mengenai perlindungan dan pelestarian seni dan tradisi.