Peningkatan Resiliensi Masyarakat Desa di Cirebon Terhadap Ekstremisme Melalui Pendekatan Seni dan Budaya

  • Agung Firmansyah Lesbumi PCNU Kab Cirebon
Keywords: Seni, Budaya, Ekstremisme, Peraturan Desa, Resiliensi

Abstract

Ekstremisme menjadi permasalahan yang mendapat perhatian dari masyarakat dan pemerintah, khususnya dalam kaitannya dengan seringnya terjadi aksi bom bunuh diri dan upaya aksi serupa. Pemangku kebijakan dan organisasi masyarakat (CSO) bekerja sama untuk membangun resiliensi masyarakat terhadap ekstremisme dengan berbagai cara. Salah satu organisasi yang terlibat aktif dalam upaya ini adalah Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (LESBUMI) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Cirebon. LESBUMI menggunakan pendekatan seni dan budaya untuk membangun resiliensi tersebut, dengan cara menanamkan pesan-pesan toleransi dan pemahaman gender dalam pementasan seni tradisional, serta melakukan advokasi dalam penyusunan Peraturan Desa tentang Perlindungan dan Pelestarian Seni dan Tradisi. Peraturan tersebut mencakup strategi yang berkelanjutan yang didasarkan pada semangat toleransi dan keragaman. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Partisipan yang terlibat meliputi perwakilan dari pemerintah desa, pelaku seni, karang taruna, dan tokoh perempuan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat akan pentingnya seni dan budaya sebagai instrumen untuk mengampanyekan toleransi dan keberagaman dapat dikembangkan melalui perencanaan strategis yang terdapat dalam peraturan desa mengenai perlindungan dan pelestarian seni dan tradisi.

Published
2023-07-05