https://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/issue/feedAl-Wajih: The Journal of Islamic Studies2024-07-22T07:09:18+00:00Ahmad Alamuddin Yasinahmadalamuddin11@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>Al-Wajih: The Journal Of Islamic Studies </strong> is a scientific journal of Islamic studies under the management of Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Buntet Pesantren. Its presence is intended as a forum for actualizing the work of academics and practitioners with a focus on studies related to Islamic Law, Tafsir Qur'an and Hadith, History of Islamic Civilization, and Aqidah Philosophy. This journal is published twice a year, in May and November.</p> <p> </p>https://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/448Analisis Praktik Jual Beli Emas Secara Non-tunai di Indonesia Berdasarkan Fatwa DSN-MUI NO. 77/DSN-MUI/V/20102024-07-22T07:09:05+00:00Dede Al Mustaqim Mustaqimdedealmustaqim446@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis praktik jual beli emas secara tidak tunai di Indonesia berdasarkan Fatwa DSN-MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010. Metode penelitian yang digunakan adalah studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli emas secara tidak tunai di Indonesia masih perlu perhatian lebih dalam, karena terdapat kendala dalam praktik ini seperti kurangnya transparansi dalam harga emas, kesulitan dalam menentukan harga jual beli emas, dan kesulitan dalam memahami mekanisme jual beli emas secara tidak tunai. Fatwa DSN-MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010 memberikan arahan yang jelas terkait dengan praktik jual beli emas, namun masih terdapat praktik yang tidak sesuai dengan fatwa tersebut. Diperlukan upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan pelaku usaha terhadap fatwa DSN-MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010, perbaikan pada sistem jual beli emas secara tidak tunai, peningkatan peran regulator, serta edukasi yang lebih baik terkait dengan praktik jual beli emas secara tidak tunai untuk masyarakat. Dengan mengambil implikasi-implikasi tersebut, praktik jual beli emas secara tidak tunai di Indonesia dapat dikembangkan dengan lebih baik dan sesuai dengan fatwa DSN-MUI No: 77/DSN-MUI/V/2010.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-Wajih: The Journal of Islamic Studieshttps://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/445Resolusi Ishlah Mengacu pada Periode Perspektif 'Iddah Imam Al-Ghazali2024-07-22T07:09:08+00:00Anisul Fuadanisulfuad@syekhnurjati.ac.id<p><em>Masih banyak keluarga yang tidak mampu mewujudkan kehidupan yaitu sakinah, mawaddah, dan warahmah karena berbagai faktor. Hal ini menunjukkan bahwa kehidupan keluarga tidak selalu berjalan mulus tanpa hambatan, dan perceraian sering terjadi. Rekonsiliasi ishlah adalah resolusi yang dapat diambil oleh pasangan suami istri yang telah bercerai oleh satu atau dua perceraian. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan melakukan penelitian empiris di Tegal, Jawa Tengah. Untuk teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, FGD, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan menggunakan model interaktif dengan menerapkan tiga langkah, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Dalam perspektif Imam Al-Ghazali, langkah-langkah berikut perlu diambil dalam ishlah rekonsiliasi selama periode 'iddah: Memperbaiki kesalahan dan masalah yang ada antara suami dan istri melalui musyawarah dan komunikasi yang baik, memaafkan kesalahan dan saling membuka hati, menyelesaikan masalah dengan baik dan damai, berjanji untuk tidak mengulangi kesalahan di masa depan, dan menegakkan hukum Allah dan menjaga nilai-nilai moral dalam rumah tangga adalah tugas penting bagi setiap keluarga Muslim.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-Wajih: The Journal of Islamic Studieshttps://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/442Pemikiran Riffat Hassan Tentang Paradigma Feminis2024-07-22T07:09:14+00:00Anwar Mohammad Shohibul Anwarawank30may@gmail.comRodiatul Maghfirohrodiyahmaghfiroh@gmail.com<p><em>Keberlangsungan kehidupan dalam masyarakat akan harmonis jika hubungan antara laki-laki dan perempuan berjalan beriringan dan saling menghormati. Oleh karena itu, kesadaran akan perlunya memperbaharui hubungan antara laki-laki dan perempuan ke arah yang lebih adil dan setara terus berlanjut dan tetap menjadi topik kajian yang perlu dibahas. Hal ini dikarenakan dominasi laki-laki terus melekat akibat budaya matriarkal di masyarakat luas sehingga perempuan mengalami perlakuan tidak adil dan terpinggirkan, bahkan perempuan diremehkan dan memiliki kedudukan yang lebih rendah dibandingkan laki-laki.</em></p> <p><em>Dengan cara ini, studi dan diskusi tentang kesetaraan gender muncul, dan bahkan melahirkan gerakan yang dikenal sebagai feminisme Islam. Gerakan feminis Islam harus didasarkan pada reinterpretasi ajaran Islam, sehingga dapat memperkuat hak-hak perempuan dan memberi mereka tempat yang sama dalam masyarakat dan berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan, termasuk di bidang politik dan ekonomi. Sedangkan untuk artikel ini, penulis menggunakan pendekatan studi teks dan studi konteks sejarah. Studi teks mencoba menganalisis pola-pola dasar pemikiran yang terkandung dalam teks, sedangkan studi konteks berusaha mengkaji bagaimana realitas yang ada mempengaruhi konteks. Metode dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (library research) yang memanfaatkan sumber pustaka untuk memperoleh data penelitian dan jenis penelitian meliputi teknik kualitatif-deskriptif mendokumentasikan sumber data yang relevan. Penelitian ini menghasilkan perspektif Riffat Hassan mengenai teks-teks suci yang ditafsirkan ulang sebagai bagian dari ijtihadnya dalam memperjuangkan perempuan untuk dapat tampil di depan umum dan tidak terpinggirkan dan bukan hanya makhluk pelengkap.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-Wajih: The Journal of Islamic Studieshttps://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/441Maslahah Mursalah Nilai-nilai dalam Karir Wanita2024-07-22T07:09:18+00:00Mohammad Adib MSmoh.adibms@gmail.com<p><em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat wanita yang bekerja dan tidak bekerja menurut perspektif maslahah mursalah. Dinyatakan bahwa adalah hak istri bahwa setiap suami wajib dipenuhi yang diperoleh dari hasil perkawinan. Hidup adalah kewajiban yang harus diberikan seorang suami kepada istrinya. Wanita karir adalah wanita yang meluangkan waktunya untuk bekerja di luar kewajibannya di rumah, Peran ganda Wanita karir bisa lebih optimal dalam aktivitasnya jika mendapat dukungan dari suami. Di satu sisi ia dituntut untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, sementara di sisi lain ia harus mengatur peran keluarganya baik dalam hal mengurus suami, anak, maupun urusan rumah tangga. Analisis yang dilakukan adalah review terhadap perempuan yang bekerja dan tidak bekerja sesuai kacamata maslahah mursalah. Dampak perempuan pekerja adalah terbantunya suami dalam pemenuhan ekonomi keluarga dan sebagai bentuk keterikatan antara keduanya dalam pemenuhan ekonomi keluarga.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-Wajih: The Journal of Islamic Studieshttps://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/449Nilai-nilai Moderasi Beragama dalam Tradisi Pernikahan di Buntet Pesantren 2024-07-22T07:09:03+00:00Ahmad Alamuddin Yasinalamuddinyasin@stit-buntetpesantren.ac.id<p><em>Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai-nilai moderasi beragama dalam adat perkawinan Buntet Pesantren. Studi kasus adalah metode yang diterapkan pada penulisan artikel ini. Sumber data dalam tulisan ini menggunakan 2 sumber data, yaitu: wawancara dengan 30 responden. Dan perpustakaan merupakan sumber data ke-2 dengan mengambil dari beberapa kitab fiqh klasik seperti: Asybah Wa Al-Nadza'ir, Al-Muhadzab, Al-Fiqh Alaa Madzahib Al-Arba'ah, Al-Inqah Fi Masa'il Al-Nikah dan kitab-kitab fiqh klasik lainnya. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tradisi pernikahan di Buntet Pesantren terdiri dari 3 rangkaian acara. Yang pertama adalah acara pre-wedding. Yang kedua adalah saat pelaksanaan pernikahan. Dan yang ketiga pasca nikah. Semua tradisi di Buntet Pesantren mengandung nilai-nilai syariah. Dalam tradisi pernikahan masyarakat Buntet Pesantren, tidak ada unsur yang bertentangan dengan moderasi beragama.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) https://jurnal.stit-buntetpesantren.ac.id/index.php/alwajih/article/view/444Analisi Kritis Tashih dan Tadh'if Hadits Al-Albani di Riyadussolihin2024-07-22T07:09:11+00:00Faiz Musthofa Abbasfaiz.abbas@stit-buntetpesantren.ac.id<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria syahihan hadits menurut Imam Nashiruddin Al-Albani dan menganalisis penyebab dan metode Imam Al-Albani dalam memonopoli hadits yang terdapat dalam kitab Riyadussholihin dimana Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa semua hadits yang ada dalam kitab tersebut adalah hadits shahih. Metode penelitian yang digunakan adalah library research. Hasil analisis menunjukkan bahwa kriteria tashih dan tadh'if Al-Albani tidak sesuai dengan kriteria ulama sebelumnya dalam hadits tashih dan tadh'if. Hasil analisis menghasilkan: Albani dianggap tidak mampu mencicipi hadits secara ilmiah, Albani hanya membaca kriteria perawi melalui biografi, Albani tidak mempertimbangkan Sawawaid dan Tawabi'.</em></p>2024-06-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Al-Wajih: The Journal of Islamic Studies